Beberapa poster dan patung yang berbau protes terpampang saat memasuki area lumpur Lapindo |
Tangga untuk masuk ke area lumpur Lapindo |
Monumen Lumpur Lapindo |
Gubug tempat tukang ojek mangkal |
Beberapa penduduk kini berprofesi sebagai tukang ojek |
Banyak wisatawan yang berkunjung |
Patung yang ditanam pada endapan lumpur Lapindo |
Patung sebagai lambang protes ini dibuat oleh mahasiswa ISI Yogyakarta |
Luapan air semburan lumpur yang menyerupai lautan |
Beberapa peralatan berat untuk menangani luapan lumpur |
Sebagian lumpur tersebut dialirkan ke sungai |
Kalau dilihat secara visual, area lumpur Lapindo ini jadi seperti pantai. Beberapa rekan yang melihat foto-foto kami disana mengira bahwa kami sedang berada di pantai. Kawasan ini sekarang menjadi ramai pengunjung. Dengan demikian, ini dapat membantu beberapa penduduk yang kehilangan pekerjaannya untuk mencari nafkah. Mudah-mudahan di kemudian hari, ada jalan yang lebih baik bagi penduduk disana.
Lumpur yang sudah kering bisa dilalui sepeda motor |
Area yang masih basah tidak boleh diinjak |
Banyak pengunjung yang mendekati pusat semburan |
Bendera merah putih dan simbol ritual beberapa agama |
Asap semburan lumpur tampak di kejauhan |
Lumpur mulai mengering |
Terlihat seperti padang pasir |
Berlatar belakang gunung |
No comments:
Post a Comment