Hargodumilah

Kalau tempat yang satu ini kalau bukan orang Wonosari mungkin belum banyak yang denger. Tempatnya kalau dari Wonosari arah ke Jogja. Pada dasarnya tempat ini bisa dibilang perbatasan. Banyak orang kalau pas dari Wonosari ke Jogja atau dari Jogja ke Wonosari berhentinya disini.

Tempat ini lumayan pas untuk istirahat atau sekedar berhenti untuk melihat pemandangan. Disini sekarang juga sudah banyak warung mie, es kelapa, sampai restoran. Jadi bisa sekalian makan.

Kalau kita berhenti di Hargodumilah kita bisa melihat Jogja dan sekitarnya dari ketinggian. Foto ini diambil pada waktu siang hari. Kalau kita ambil pada waktu sore dengan adanya sunset atau pada waktu malam ketika semua lampu nyala mungkin akan beda lagi hasil gambarnya.

Malioboro

Malioboro merupakan tempat di Jogja yang paling menarik. Bagaimana tidak, kita bisa belanja sekaligus cucimata. Kalau kita males jalan kaki kita bisa naik becak atau naik andong buat looking around dari ujung ke ujung. Banyak banget becak dan andong yang nangkring di sebelah kanan jalan. Karena Malioboro ada 2 sisi, jadi kalau kita jalan kaki ya lumayan jauh.

Di kanan kiri Malioboro ada banyak pedagang kaki lima yang menjual batik, pernak-pernik, accessories, sampai makanan dan minuman khas Jogja. Pas sore hari, di depan pasar Bringharjo ada banyak dijual jajanan pasar. Kita bisa beli sesuai dengan selera kita dengan harga terjangkau. Tapi awas, jangan sampai ketipu. Harga barang disana kebanyakan belum harga pas, jadi kita mesti pinter2 nawar.

Bangunan yang ada di Malioboro juga khas. Kebanyakan memang masih bangunan lama. Kalau di Jakarta seperti bangunan yang ada di Kota (deket Pasar Pagi Lama itu lho..). Disebelah utara Malioboro ada Tugu Jogja. Konon ceritanya antara Kaliurang,Tugu Jogja, Kraton Jogja, dan Parangtritis merupakan satu garis lurus.

Yahh begitulah,, slalu 'ada lagu yang indah di Malioboro...'

Kering

Sekarang memang musim kemarau lebih lama daripada musim hujan. Bisa jadi ini yang menyebabkan beberapa daerah disini kesulitan dalam hal pengadaan air bersih. Ini sudah menjadi hal yang wajar terjadi setiap tahunnya. Tapi jangan terus berpikir bahwa tempat tinggalku juga kesulitan air ya.. Untungnya untuk tempat tinggalku nggak ada masalah mengenai air bersih.

Saat ini ada kurang lebih 15 kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih disini. Kecamatan seperti Panggang, Paliyan, Tepus, dan sebagainya. Aku lupa nama daerah yang lain. Setiap kali musim kemarau daerah2 itu jadi kering dan tandus. Untuk kehidupan sehari2 aja air sulit, apalagi untuk menyiram tanaman. Tanaman jadi banyak yang kering dan mati.

Menurut berita di Liputan 6 SCTV, sebenarnya ada juga daerah lain yang sedang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih seperti disini. Memang sudah musimnya sepertinya. Untuk daerah disini kabarnya akan ada bantuan dalam hal pengadaan air bersih. Hanya saja masih ada kendala karena kurangnya tanki untuk dropping air bersih tersebut.

Semoga kendala dalam hal pengadaan air bersih itu segera teratasi dan penduduk yang masih kesulitan dalam hal air bersih bisa terbantu.

Gempa

Sejak gempa yang melanda Jogja 2 tahun silam, disini jadi sering terjadi gempa. Meski hanya gempa2 kecil tapi hampir tiap bulan pasti ada. Biasanya pusatnya di laut. Jadi kalau kita di darat memang nggak begitu terasa. Tapi gempa yang terjadi kemarin siang cukup mengagetkan kami.

Gempa yang cukup heboh di bulan ini terjadi 2 kali. Yang pertama pada tanggal 12 Juli lalu. Gempa dengan kekuatan 5,0 skala Richter terjadi sekitar jam setengah 6 sore. Tapi waktu itu aku dan keluargakua nggak ada yang tau atau merasakan adanya gempa. Kami malah tau karena Budeku yang tinggal di Cimahi telpon untuk memastikan kalau keadaan kami baik2 saja. Gempa ini menurut koran yang aku baca (kompas) berpusat di Samudra Hindia dan disebabkan karena terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia (Sedikit2 sok Geografi nggak pa2 kan..).

Gempa yang lebih besar terjadi kemarin siang sekitar pukul 13.00 WIB. Waktu itu kami sedang istirahat karena hari Minggu. Tiba2 ada tetanggaku yang teriak2. Akhirnya kami sadar kalau saat itu memang ada gempa. Gempanya terjadi cukup lama. Tapi Alhamdulillah tidak terjadi apa2 disini. Hanya mungkin banyak orang yang kaget. Menurut berita yang kami dengar, gempa ini memang cukup besar yaitu 5,9 skala Richter. Gempa ini pusatnya 135 km Tenggara Wonosari. Sebab dari gempa juga belum jelas. Tapi katanya gempa ini tidak berpotensi menimbulkan Tsunami.

Walaupun begitu tetap saja gempa merupakan kejadian yang menimbulkan trauma bagi kebanyakan orang yang tinggal disini. Bahkan sampai saat ini masih banyak bangunan2 dan rumah2 rusak akibat gempa yang terjadi 2 tahun silam yang masih belum diperbaiki. Mungkin kami memang harus tetap waspada setiap saat untuk sesuatu yang unpredictable seperti ini.

Bunga Puring Bakal Melejit?

Sebelumnya yang populer adalah Kamboja, disusul Ekorbia, dan kemudian yang sempat marak tahun kemarin adalah Anthurium. Tapi sekarang mulai ada desas-desus mengenai bunga Puring. Katanya bunga ini yang sebentar lagi bakal diburu para kolektor bunga.

Menurut berita yang aku denger, bunga ini merupakan bunga yang simple dan nggak perlu perawatan khusus. Bunga ini dapat hidup dan tumbuh dengan mudah dimana saja. Dulunya bunga ini banyak ditanam di makam dan di pinggir jalan. Tapi ada juga yang bilang selain sebagai tanaman hias bunga ini memiliki manfaat lain. Bunga ini memiliki kemampuan yang bagus untuk menetralisir polutan.

Kalau kuperhatikan dan kuamati, bunga Puring ini memiliki karakter yang mirip dengan Anthurium. Jadi sebenarnya yang membuat bunga Puring ini nampak indah dan bagus adalah daunnya. Nilai jual dari bunga ini juga akan sangat dipengaruhi oleh bagus, besar, dan banyaknya daun tanaman ini (orang yang sebel ama daun yang ada di blogku pasti tambah bete, he2...).

Gosipnya bunga Puring Worten yang daunnya bulat warnanya agak merah bakalan paling melejit nantinya. Kita tunggu aja kabar selanjutnya dan berikut ada beberapa gambar bunga Puring. Siapa tau ada yang tertarik untuk mengoleksi...

Puring Keris Merah, Puring Worten,

Puring Naomi, Puring Kura-Kura,

Puring Emping Kristata, Puring Sandy More

Puring Bali, Puring Dasi Kuning

Puring Concord Merah, Puring Banglor,

Puring Apel Thailand, Puring Anggur,

Anthurium

Dulu sewaktu masih tenar semua orang berbondong2 membeli dan mengoleksi Anthurium. Ibuku juga nggak mau ketinggalan, dia membeli 3 bibit Anthurium. Satunya seharga Rp 100.000,- waktu itu. Lebih parah lagi bulekku, dia membeli Anthurium di Wonosari dan kemudian dibawa ke Bekasi. Tetangga2ku juga begitu mereka semua membeli Anthurium. Katanya kalau belum punya belum afdlo.


Sampai pada suatu malam, ketika Anthurium ibuku sudah lumayan besar, ya kalau dijual mungkin seharga 1 juta, 2 Anthuriumnya dicuri orang. Begitu juga dengan Anthurium tetanggaku, banyak yang juga dicuri orang pada malam yang sama. Pokoknya paginya langsung heboh..... Banyak yang kehilangan Anthurium. Sampai2 Anthurium2 dimasukkan ke dalam rumah.

Lambat laun ketenaran Anthurium mulai pudar. Anthurium ibuku sudah sangat besar dan sekarang Anthurium itu aman berada didepan rumah tanpa ada orang yang mengambilnya. Kalau masih tenar mungkin harganya bisa mencapai 3 jutaan. Tapi karena nggak setenar dulu ya belum tentu ada yang mau beli. Kata ibuku Anthuriumnya itu satu2nya yang masih ada jadi buat koleksi tanamannya.

Pantai Renean

Renean merupakan pantai yang kaya akan ikan. Pemandangannya juga bagus, pokoknya pas buat ngisi liburan. Udah gitu udaranya seger... bebas polusi.

Kadang dari pantai kelihatan nelayan yang baru dateng dari melaut sambil membawa ikan segar. Semua orang berbondong2 mendatanginya dan beberapa orang ada yang menawar untuk membeli ikan hasil tangkapannya. Ikannya memang masih seger2, jadi wajar kalau jadi rebutan.

Tempatnya didaerah selatan Gunungkidul, dari Baron masih ke barat lagi. Ada banyak ikan dijual disana, dan bisa sekalian dimasak terus langsung dimakan (yang penting sebenarnya makannya itu..hehe..). Harganya murah banget… Enak2 lagi... Ada ikan bakar juga ikan goreng. Belum lagi es kelapa mudanya. Suegeeerrr banget... Pokoknya dipantai ini kita bisa refreshing dan bisa kenyang pula...

Asal Usul Blogku

Sebenarnya blog ini bukan blog pertamaku. Sebelumnya aku sudah pernah membuat blog, wordpress tepatnya, tapi ya berhubung aku nggak bisa nulis, blogku yang pertama memang nggak pernah tak isi. Blog ini kubuat karena kompetisi yang memang mengharuskan aku untuk membuat blog baru.

Pada awalnya aku berfikir kalau aku buat blog kira2 apa yang mesti aku tulis. Aku bingung, karena pada dasarnya aku bukan penulis dan aku juga nggak punya hobi buat nulis sesuatu. Judul blognya saja awalnya juga belum tau mau apa.

Karena nggak juga dapet ide untuk nulis sesuatu akhirnya aku nekat ngotak-atik html-nya. Alhasil blogku hancur... Halamannya pecah jadi dua, sidebarnya menyebar, dan judulnya nggak tampak. Aku memang masih bingung dengan kode2 html juga penggunaan template baru dan template klasik. Pernah aku coba menghapus beberapa kode html di blogku, dan hasilnya background-nya jadi putih semua. Pokoknya aku jadi pusing...

Pelan2 kupelajari beberapa hal tentang html. Awalnya dengan panduan untuk mengatasi kesulitan dari blooger.com. Lambat-laun aku banyak membaca artikel dan tutorial tentang blog, dan kadang2 pinjem buku 'panduan membuat blog'. Kan kalau pinjem gratis nggak perlu bayar.

Sambil terus ngotak-atik html, akhirnya aku menemukan kata alinea-alinea, dan spontan kuberi nama blogku Alinea-Alinea. Dengan harapan aku bisa menulis ratusan hingga ribuan alinea2 tentang apa yang kulihat dan kudengar. Aku harus tetap ikut kompetisi meskipun mungkin pengalaman dan tulisanku masih minim. Belum lagi masih ada beberapa bagian dari blogku yang belum pas. Yang penting kan berani tampil...