Wednesday 21 July 2010

Menilik Tawadhu' dari Mahmoud Ahmadinejad

Semoga bisa menjadi bahan renungan, menilik kehidupan pribadi Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, seorang yang sangat tawadhu'. Berikut wawancara yang diperoleh TV FOX (AS).
“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?” Jawabnya: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya: “Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”
Berikut ini adalah gambaran kehidupan sehari-hari yang sangat menginspirasi dari Mahmoud Ahmadinejad.

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan, beliau menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan. 2. Beliau mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu beliau memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.
3. Di banyak kesempatan beliau bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenan.
4. Di bawah kepemimpinan beliau, saat beliau meminta menteri2 untuk datang, dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2 untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
5. Langkah pertamanya adalah beliau mengumumkan kekayaan dan properti yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayah beliau 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanan.
6. Gaji sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimiliki seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan beliau tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan beliau bertugas untuk menjaganya.
8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istri beliau dan memakan dengan gembira, beliau juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
9. Hal lain yang beliau rubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, beliau mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat, beliau meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
10. Beliau kerap mengadakan rapat dengan menteri2 untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan beliau memotong protokoler istana sehingga menteri2 dapat masuk langsung ke ruangan presiden tanpa ada hambatan. Beliau juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, beliau meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena beliau tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.
Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumah sesudah lepas dari pengawal2 yg selalu mengikuti kemanapun beliau pergi.
12. Sepanjang sholat, dapat dilihat bahwa beliau tidak duduk di baris paling muka
13. Ketika terdengar suara azan berkumandang, beliau langsung mengerjakan sholat dimanapun beliau berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
14.Dalam penyelenggaraan pernikahan puteranya, hajatan berlangsung dengan sangat sederhana. Berikut dokumentasinya.

' Article and pictures are taken from radensomad.com'

No comments:

Post a Comment